Jika beberapa bulan lalu Pemerintah masih malu-malu membuat pernyataan akan menaikkan harga BBM, seperti wacana membatasi BBM bersubsidi dengan cara mewajibkan seluruh pemilik mobil pribadi untuk menggunakan pertamax, dan akhirnya banyak di tentang oleh para pengamat karena pastilah susah sekali implementasinya di lapangan. Namun kini lewat pernyataan langsung Mr. Presiden SBY bahwa jika terus di biarkan subsidi BBM ini, maka APBN kita bakalan nggak kuat untuk menopang besarnya subsidi tersebut.
Sinyal kenaikan harga BBM tersebut kemungkinan besar akan berlaku per tanggal 1 April dengan kisaran Rp1000 – Rp2000 per liter,( terakhir Mei dengan kenaikan 1.500) namun kita tunggu kepastian pemerintah mengumumkannya dan sebelumnya Pemerintah dan DPR akan membahasnya pada 28 Februari mendatang. Kita semua paham dan saya yakin seluruh pembaca semuanya pasti sudah mengetahui, jika ada kenaikan BBM hampir bisa dipastikan seluruh harga-harga apapun akan naik. Hal ini sebagai multiple effect dari ongkos transportasi dan produksi yang meningkat. Inilah dunia yang saat ini sangat bergantung pada minyak, mesin2 produksi digerakkan dengan minyak, sarana transportasi kita saat ini juga di gerakkan dengan minyak. Minyak bisa dipakai sebagai alat pemegang kekuasaan dan bahkan minyak bisa menimbulkan keserakahan. Karena minyak begitu penting bagi kehidupan umat manusia.
Kenaikan BBM ini akan menyebabkan tambahan inflasi bagi mata uang Rupiah
Badan perlindungan Konsumen Nasional yang saya baca di sebuah harian ibukota, kenaikan Rp. 1000 bisa menyumbangkan inflasi sebesar 0.4-0.6 persen. Lah bagaimana kalau naiknya Rp2000 atau lebih… pastinya inflasi akan lebih besar lagi. Dan kita sebagai konsumen akan membayar lebih mahal atas barang dan jasa karena efek dari kenaikan BBM ini tak terkecuali tentunya untuk mendapatkan emas.
Tanpa kenaikan BBM saja, rupiah kita terus digerogoti oleh inflasi, Dengan kenaikan BBM berarti kita sebagai konsumen menderita tekanan inflasi yang double. Yaitu tekanan inflasi yang memang sudah ada secara alamiah, di tambah tekanan inflasi dari kenaikan harga BBM.
Bagimana dengan yang sudah memegang Emas dan Dinar..????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar