jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Selasa, 21 Desember 2010

11 Alasan Ber-Investasi Emas

11 ALASAN mengapa kita harus ber-investasi atau mengkonversikan uang kertas menjadi Emas.

1. Keamanan (Security)
Uang di Bank akan hilang secara perlahan oleh karena biaya administrasi, biaya-biaya lainnya, pajak bunga 20%, tingkat suku bunga rendah dan terbatas, jaminan dari pemerintah (LPS) yang terbatas hanya Rp. 100 juta/nomor rekening. Pada Lembaga Investasi lainnya dikenakan biaya broker, administrasi, pajak dan sebagainya.

2. Perlindungan (Protection)
Inflasi, deflasi adalah perampok yang tidak kelihatan, masalah klasik yang sudah berabad-abad namun secara perlahan tapi pasti akan mengerosi aset anda. Semakin tinggi laju inflasi Berpengaruh pada semakin tingginya harga emas. Seluruh dunia mengalami inflasi rata-rata 2-3% pertahun, di USA 3 – 4%/th di Indonesia 5 – 6%/th. Menurut data statistik bila inflasi 10% maka harga Emas naik 13%, bila inflasi 20% maka harga Emas naik 30%, bila inflasi 100% maka harga Emas naik 300%. Jika di Indonesia rata-rata inflasi 6%/th maka dapat dipastikan harga Emas 5 tahun mendatang setidaknya naik 50% dari harga saat ini, bandingkan dengan deposito yang hanya 30%/ 5th dikurangi pajak.

Anda menyimpan uang di bank-bank tertentu untuk deposito dengan bunga 5%/th minimal Rp. 5 juta, dibawah Rp. 5 juta tidak bisa deposito dan bunganya 1-2 %/th, saldo dibawah Rp. 1 juta bunganya 0 %. Tetapi dengan Rp. 1 juta anda bisa mengkonversikan pada Emas seberat 3,5 gram yang nilai kenaikan setahunnya (sejak tahun 2001) kisaran 20-37%

Sebagai ilustrasi, awal tahun 1997 harga motor bebek baru (Honda) sekitar Rp. 4.600.000 yang setara dengan 200 gram Emas (Harga Emas Rp 23.000/gram), tahun 2008 nilai 200gr Emas +/- Rp. 55.000.000, anda bisa membeli tiga motor bebek (Honda) seharga @ Rp. 15.000.000 atau mobil. Jika Rp 4.500.000 didepositokan berapa nilainya sekarang? dengan asumsi 10% per tahun maka 11 tahun kemudian hanya Rp. 9.660.000 saja (belum dikurangi pajak bunga 20%).

Ilustrasi kedua yaitu mengenai biaya haji, sejak tahun 1960 ongkos naik haji itu berkisar antara 250-300 gram Emas dan sampai saat ini pun tidak berubah jumlah 200-300 gram Emas cukup untuk naik haji.

3. Mudah Dicairkan (Liquiditas Tinggi)
Investasi properti, deposito, saham, obligasi, kendaraan, karya seni memerlukan waktu lebih dari satu hari untuk dicairkan karena pembeli dan peminatnya terbatas dan nilainya pun ada kemungkinan menyusut oleh inflasi, brokers fee, tax dan administrasi, tetapi dengan Emas dapat segera dicairkan di ribuan Toko Emas, Pegadaian, Lembaga Leuangan (sebagai jaminan) dengan mudah dan nilainya mengikuti harga pasaran internasional yang terus menguat.

4. Menguntungkan (Profitable)
Nilai Emas itu stabil dan cenderung menguat nilainya. Emas cocok untuk disimpan jangka menengah-jangka panjang. Tahun 2001 harga Logam Mulia .9999 rata-rata US$ 272 / troy ounce = 31,103 gram. Sekarang Januari 2010 dikisaran US$ 1000-1100 / troy ounce bahkan sempat menyentuh US$ 1200 / troy ounce seiring dengan kenaikan harga minyak dunia.

5. Mudah Dipindahkan (Portable)
Membawa/memindahkan aset/uang tunai Rp 300.000.000 atau US$ 29.900 memerlukan tempat yang besar dan sangat tidak praktis, beresiko tinggi, dapat dengan mudah dilihat/diketahui orang. Namun dengan 1.000 gr atau 1 kg Emas ukurannya tidak lebih dari sebungkus rokok yang pas disaku anda.

6. Tahan Lama (Durable)
Properti, Kendaraan, Surat-surat Berharga, Karya seni akan terbakar, terendam air atau terkena bencana alam, maka nilainya akan hilang sama sekali. Emas tahan terhadap segala kondisi cuaca, anti karat, asam, air bahkan api sekalipun meski melumer (di atas 1083 c) dia tetap Logam Mulia (Emas) dan tetap bernilai hanya bentuknya saja berubah namun kemurnian dan massanya tetap. Pada bencana gempa 2009 di Padang, banyak sekali masyarakat di sana yang bisa pulih dgn cepat, salah satunya karena masyarakat di Padang punya tradisi menabung Emas.

7. Kepemilikan dan Pengelolaan sendiri (Ownership & Stewardship )
Aset kita disimpan atau dititipkan kepada orang lain atau lembaga keuangan, ketika kita memerlukannya secara mendadak/emergency, kadang kita sulit memperolehnya. Proses pencairannya bisa sampai lebih dari 7 hari kerja.

Anda yang membeli Emas, Anda yang mempunyainya, Anda yang menyimpan dengan baik dan benar (safe deposit box/di bank, brankas di tempat rahasia/tersembunyi di dalam rumah) bukan disimpan kepada orang lain.

Ibarat Anda mempunyai mobil tetapi kuncinya dipegang oleh orang lain maka Anda tidak bisa mengontrol mobil Anda. Atau Anda pergi naik kapal pesiar, Anda pasti memperoleh/life jacket dan kartu tanda buktinya. Tanpa bisa diprediksi terjadi bencana, kapal pesiar itu tenggelam, Anda perlu life jacket yang akan menyelamatkan nyawa Anda bukan kartu tanda bukti kepemilikan life jacket.

8. Sangat pribadi (Privacy)
Asset dalam bentuk Properti, Kendaraan, Surat-surat Berharga, Rekening Bank, Rekening Koran, Obligasi, Deposito, Saham, Bond, Options, Electronic gold, Hak Paten Merek & Logo, Copyright, Golden Account, dan sebagainya dapat diketahui, dilacak dan diprediksi nilainya oleh pihak lain. Bahkan harus dilaporkan kekayaannya.

Mungkin Anda tidak nyaman apabila aset Anda dapat diketahui pihak lain. Sekarang Anda punya Emas berapa gram? berapa kilo? Hanya Anda saja yang mengetahuinya dan orang lain yang Anda beri tahu.

9. Resiko rendah (Low Risk)
Emas tidak ada biaya penyusutan nilai, hanya beban untuk biaya safe deposit box jika disimpan di bank. Nilai emas untuk jangka pendek berfluktuasi namun sejak 7 tahun terakhir nilainya terus menaik, lebih dari 260% atau 37.5%/tahun dan akan terus naik. Resiko terburuk dari Investasi Emas yaitu hilang (jika menyimpannya tidak benar) dicuri atau dirampok, namun ini pun kemungkinannya kecil sekali

10. Bebas Pajak dan Administrasi (Tax & Admin Free)
Properti, Kendaraan, Obligasi, Saham, Karya Seni, Bunga Bank dan lainnya dikenakan berbagai macam pajak dan biaya administrasi rutin. Semakin banyak aset Anda semakin tinggi pula pajak dan biaya-biaya. Belum lagi biaya perawatan, penyusutan nilai harta dan biaya tak terduga. Namun tidak pada Emas, If you choose fine gold, fee become free.

11. Keindahan dan Kebanggaan (Beauty & Pride)
Kemilau kuning warna emas telah mewarnai sejarah umat manusia, sebagai lambang kemakmuran, kejayaan, kekayaan, kehormatan, kemurnian dan keindahan yang bernilai seni tinggi pada berbagai bentuk perhiasan, artefak, koin, batangan/lantakan, peralatan dan perlengkapan yang dapat dijadikan collector items. Anda dapat menikmati sendiri aset atau koleksi emas murni 24k dengan rasa bangga dan puas. Aset ini dapat diwariskan pula.

sumber (http://www.semuasaudara.com/emas/2010/02/11-alasan-ber-investasi-emas)

Rabu, 20 Oktober 2010

6 Cara Jitu Investasi Emas

Selama ini emas dipilih sebagai salah satu penangkal inflasi, lantaran nilainya yang cenderung stabil dari tahun ke tahun. Fakta membuktikan, bila terjadi inflasi tinggi, harga emas akan naik lebih tinggi daripada inflasi. Data statistik menunjukkan, bila inflasi mencapai 10 persen, maka emas akan naik 30 persen. Bahkan, bila inflasi naik menjadi 100 persen pun, harga emas akan naik hingga 200 persen. Inilah mengapa, berinvestasi dalam bentuk emas dianggap sangat menguntungkan.

Namun, harga emas memang akan cenderung konstan bila laju inflasi rendah. Tapi, kini investasi emas tersedia dalam berbagai pilihan. Tak hanya dalam bentuk fisik, tapi juga dengan membeli saham perusahaan pertambangan emas maupun membeli kontrak emas di bursa berjangka. Nah, ini dia keunggulan dan kelemahan setiap jenis investasi emas.

1. Emas Perhiasan
Bila tujuan investasi Anda untuk jangka pendek, biasanya akan sulit mendapat keuntungan dari emas perhiasan. Pasalnya, ketika Anda membeli emas perhiasan, Anda tak hanya membayar harga emasnya saja, tapi juga harus membayar ongkos pembuatannya. Biasanya, bila Anda menjual kembali ke toko emas, mereka enggan membayar ongkos pembuatannya. Jadi mereka hanya akan membayar harga emasnya saja. Karena itu, investasi emas dalam bentuk perhiasan akan lebih menguntungkan bila tujuannya jangka panjang, di atas 10 tahun. Karena harga emas sudah naik berkali-kali lipat, sehingga harga jualnya jauh lebih tinggi. Selain itu, pilihlah emas perhiasan 24 karat, karena kemungkinan untungnya jauh lebih besar.

2. Emas Batangan
Investasi emas yang terbilang baik dan aman adalah investasi emas dalam bentuk batangan (emas logam mulia). Emas batangan akan lebih mudah dijual kembali dibandingkan dengan emas perhiasan. Pasalnya, ketika membeli emas batangan, Anda tak perlu membayar ongkos pembuatan. Itu berarti, Anda takkan mengalami kerugian ketika menjual emas batangan. Bila ingin berinvestasi dengan emas, pilihan yang satu ini perlu dipertimbangkan, inilah caranya.

3. Koin Emas
Koin emas ini biasa juga disebut dengan koin emas ONH (Ongkos Naik Haji), karena koin emas ini memang diharapkan bisa menjadi alternatif investasi bagi mereka yang ingin memiliki tabungan untuk mempersiapkan biaya ibadah haji. Investasi ini sebenarnya sama dengan investasi emas lain, karena memiliki harga emas yang mengikuti harga mata uang asing (dolar AS), dan aman terhadap inflasi. Koin emas ONH ini dapat dibeli dan dijual kembali di cabang-cabang PT Pegadaian di seluruh Indonesia, toko emas, dan unit pengolahan dan pemurnian logam mulia PT Aneka Tambang Tbk. Untuk ukurannya, biasanya tersedia mulai dari berat 1 gram, 5 gram, dan 10 gram. Harga satu gramnya sekitar Rp 394.000.

4. Sertifikat Emas
Investasi emas tak selalu dalam bentuk fisik, bisa juga berbentuk sertifikat emas. Ini adalah selembar kertas yang menjadi bukti kepemilikan atas emas yang tersimpan pada bank di suatu negara. Pemilik sertifikat ini hanya memegang satu lembar kertas saja yang nantinya hanya dapat diuangkan pada bank terkait. Bisa dikatakan, sertifikat emas ini adalah alternatif investasi yang sangat menguntungkan dan aman. Karena Anda tak perlu mengeluarkan biaya penyimpanan emas. Berbeda dengan investasi emas dalam bentuk fisik yang memerlukan biaya penyimpanan di safe deposit box.

5. Saham Pertambangan Emas
Alternatif lain, membeli saham perusahaan pertambangan emas. Jika keadaan pasar emas sedang naik, harga saham-saham perusahaan ini biasanya akan bergerak lebih cepat daripada harga emas fisik. Meski menguntungkan, namun, sebaiknya tetap hati-hati, karena risiko investasi tetap ada. Ada baiknya Anda mempelajari investasi saham terlebih dulu, agar tak kesulitan mengikuti perkembangan saham pertambangan emas Anda. Perusahaan pertambangan emas yang sahamnya dijual di pasar modal saat ini, yaitu PT Aneka Tambang, Tbk.

6. Kontrak Emas Berjangka
Dengan bantuan teknologi, emas bisa diperjualbelikan sebagai komoditas di perdangan berjangka (future trading/margin trading). Artinya, Anda hanya perlu memiliki bukti administrasi atas kepemilikannya. Berinvestasi emas di Bursa Berjangka Jakarta memang terkesan fleksibel, karena Anda bisa menjual emas saat harga mahal dan membelinya ketika harga murah. Keuntungan didapat dari selisih harga jual dan beli. Untuk turut bermain di bursa berjangka, Anda cukup membayar Rp 4 juta per lot (ukuran kontraknya lot. Satu lot sama dengan 1.000 gram emas), dengan membuka rekening di salah satu pialang. Selanjutnya, nilai per kontrak (lot) akan berfluktuasi seiring dengan naik turunnya harga emas di bursa. ( http://www.ti.co.id/?mitra=dedykris)

Kamis, 12 Agustus 2010

KAPAN KITA HARUS INVESTASI EMAS

Copas dari (http://purwo.com/2010/05/04/tabloid-kontan-janji-laba-kebun-emas.html)

Rulli Kusnandar tersenyum lebar tahun ini. Investor emas asal Bandung, Jawa barat ini bakal mendulang untung gede lantaran harga emas meroket.

Ya, harga emas memang amat menyilaukan tahun ini. Hingga Kamis (10/12) lalu, harga si kuning kemilau di Divisi Comex, Bursa NYMEX telah menanjak 28,52% dari awal tahun. Awal Januari 2009 harga emas di bursa ini US$ 887,3 per ons troy. Kini harga komoditas yang sama sudah melambung ke US$ 1.140,40 per onstroy.

Cuma, Rulli bukan investor emas biasa. Ia memainkan jurus investasi emas yang berbeda dibandingkan dengan investor emas pada umumnya. Jurus ini menghasilkan keuntungan emas yang lebih berkilau ketimbang cara-cara investasi tradisonal.

Mantan Manager teknologi informasi pada salah satu perusahaan ini menyebut jurusnya sebagai “Berkebun Emas”. Metode yang dia temukan pada 2007 lalu itu melibatkan perbankan syariah dan Pegadaian. Cuma agar bisa memanen untung dari jurus ala Rulli ini, calon investor harus siap berinvestasi jangka panjang, paling tidak selama dua tahun sampai tiga tahun.

Rulli menyarankan, sebaiknya investor berinvestasi emas batangan berkadar 24 karat dengan tingkat kemurnian 99,99%. Pasalnya, dia menilai keabsahan kualitas dan kadar emas batangan sangat terjamin dengan adanya sertifikat.

Sebenarnya metode Rulli cukup sederhana. Kalau mau meniru dia, setelah membeli batang emas yang pertama anda harus menggadaikan emas itu ke bank syariah atau pegadaian. Tentu anda harus memilih tempat gadai yang memasang biaya gadai paling murah. Maklum setiap bank syariah atau pegadaian memiliki ketentuan dan biaya yang berbeda atas layanan gedai emas ini.

Menurut Rulli, tempat gadai yang seharusnya menjadi pilihan adalah bank syariah yang memberikan nilai gadai paling tinggi tapi mengenakan biaya sangat rendah. Nah hasil penelusuran Kontan, tempat gadai ideal untuk berkebun emas ini adalah Bank Jabar Banten Syariah.

Setelah menggadaikan emas tadi, anda akan mendapatkan dana segar dari bank. Dana tersebut harus anda pakai untuk membeli emas yang kedua ini juga harus anda gadaikan. Tentu anda harus merogoh kocek tambahan karena dana gadai dari bank hanya berkisar 60%-80% harga yang digadaikan. Langkah ini kudu anda lakukan berulang-ulang hingga merasa cukup.

Tapi ingat, anda tak boleh menggadaikan emas yang terakhir. Sebab emas terakhir ini kan menjadi modal anda untuk menebus satu demi satu emas yang anda gadaikan saat harga naik. Karena itu, Rulli menyebutnya sebagai kunci harta karun.

Kapan saat yang tepat bagi anda memanen kebunemas? Rulli menyarankan penjualan kunci harta karun dan emas-emas sebelumnya baru dilakukan setelah ada kenaikan harga minimal 30%

Tahan Inflasi
Melalui metode yang sederhana ini, menurut Rulli, dua pertiga modal investasi bersala dari bank. Setelah dua tahun atau tiga tahun, dia yakin nilai utang investor pada bank bakal menyusut seiring kenaikan harga emas. “Emas itu zero inflation dan harganya tidak pernah turun, tapi malah bisa naik 20% hingga 25% per tahun”, ujarnya.

Benarkah nilai emas tidak termakan oleh inflasi dan harganya terus naik? Mari kita cari buktinya. Pada bulan November 1999, harga sebuah sedan Honda Civic Ferio seri matik baru seharga Rp. 225 juta. Pada saat yang sama harga rata-rata emas produksi Logam Mulia sekitar Rp. 82.500 per gram. Itu berarti 10 tahu lalu harga satu unit Honda Civic Ferio setara dengan emas berbobot 2,72 kg.

Kini, denga patokan harga emas terbaru di Logam Mulia, emas seberat 2,72 kg itu setara dengan Rp. 1,05 miliar (1 gram = Rp. 386.500). Itu berarti dengan emas yang sama, saat ini anda bisa membeli hampir tiga New Honda Civic tipe 2,0 liter transmisi otomatis yang harganya Rp. 390 juta per unit.

Salah seorang investor yang telah mempraktekan metode Berkebun emas ini adalah Andy Wahyu Rizaldy. Pria asal Samarinda, Kalimantan Timur ini mengaku tertarik mengikuti langkah Rulli sejak bulan Maret lalu. “Modal awal saya emas 50 gram, sekarang sudah menjadi sekitar 2 kilogram”, ungkapnya bersemangat 45.

Semula Andy hanya menyimpan emasnya di bawah bantal. Namun setelah mengetahui metode ini dia langsung tertarik. “Saya pikir ini cara untuk mempercepat kepemilikan emas”, kata dia.

Dia pun menggadaikan harta berkilaunya itu di Bank Kaltim syariah. Setelah menggadaikan emas pertama, dia mulai melakukan cara Rulli. Cuma masalahnya andy tidak teratur membeli dan menggadaikanemas. Ini lantaran terkendala keterbatasan emas batangan di tempat tinggalnya. “Tahun depan saya berencana mengalokasikan dana hingga 20% dari pendapatan saya, minimal untuk membeli 10 gram emas setiap bulan,” bebernya. Andy mengaku belum pernah panen dari kebun emas itu.

Pengikut metode Rulli lain adalah Maria Susanti. Ibu rumahtangga ini mulai bercocok tanam emas pada akhir 2008 lalu. Maria menyemai bibit emasnya seberat 25 gram dan 50 gram di Bank Mega Syariah dan Bank Jabar Banten Syariah. Ketika itu, harga satu gram emas masih Rp. 280.000.

Sebulan lalu dia sudah memetik panen kebun emas. Emas koleksinya sudah bertambah hingga sebanyak 1 kg dengan harga Rp. 370.000. Dari panen ini, Maria kemudian mengalokasikannya untuk membeli sehektare tanah di Majalaya, Jawa barat dan properti lain. Hingga kini dia juga masih aktif Berkebun emas.

Tetap ada Risiko

Meskipun tampak menggiurkan, metode Rulli ini bukan tanpa risiko. Investor hanya bisa mengantongi untung kalau harga emas naik selama anda menggadaikan emas. Kalau terpaksa menjual koleksi emas di lemari gadai bank atau pegadaian ketika harganya turun, anda akan kehilangan potensi keuntungan, padahal telah mengeluarkan biaya gadai.

Karena itu, Rulli mengingatkan anda harus tahan menggadaikan emas ini dalam jangka panjang. “Ini memang bukan untuk spekulasi, “ tegas dia.

Data London Metal Exchange menunjukkan harga emas sepuluh tahun terakhir memang cenderung meningkat. Hanya pada bulan tertentu harga emas turun. Contohnya pada 16 Pebruari 2001 tercatat sebagai harga emas terendah, yakni sebesar US$ 256,7 per ons troy. Harga ini lebih rendah dari bulan-bulan sebelumnya.

Karena itu perencana keuangan Ligwina Poerwo Hananto mengatakan, investor yang tertarik mengikuti metode Berkebun emas ini harus benar-benar menimbang pengahasilan dan rasio likuiditas keuangan rumahtangga terlebih dahulu. Sebab, investor tak bisa asal main tebus emas di bank ketika sedang butuh dana tunai.

Agar bisa menambah bibit-bibit emas selanjutnya Ligwina menyarankan, investor harus memiliki penghasilan yang sehat. “Pengembalian pinjaman dan biaya menambah emas tidak boleh lebih dari 30% penghasilan,” imbuhnya.

Begitu pun juga dengan rasio likuiditas. Menurut dia, sebelum menjadi petani emas, investor harus mengamankan rasio likuiditas terlebih dahulu. “Keluarga dengan dua orang anak minimal harus punya dana cadangan 12 kali penghasilan,” kata CEO QM Financial ini.

Namun, Ligwina mengakui, investasi emas memang lebih likuid ketimbang properti atau tanah. Selain itu, dia bilang investor tak perlu menyediakan biaya tambahan seperti biaya perawatan rumah bagi yang berinvestasi di properti.

Bank-bank syariah sendiri senang dengan adanya investasi berbasis gadai emas ini. Mereka tidak merasa “dimanfaatkan” oleh investor. “Kami malah menguntungkan dengan gadai emasini,” kata Kepala Group Mikro dan Individual BRI Syariah Esti Kadarianti.

Bahkan BRI Syariah menetapkan gadai emas ini sebagai produk andalan. Target pembiayaan hingga akhir tahun ini sebesar Rp. 30 miliar. Agar bisa mencapai target tersebut, BRI Syariah akan menyediakan layanan jual beli emas untuk mempermudah investor.

Tertarik Berkebun Emas? Sebelum mulai, anda tetap harus berhitung cermat.

Sumber :Tabloid Kontan Edisi 14-21 Desember 2009

Gadai Emas tidak Harus di Pegadaian

Satu lagi produk dari Bank Syariah Mandiri(BSM)

Gadai Emas BSM merupakan produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu alternatif memperoleh uang tunai dengan cepat.

Manfaat:

* Proses cepat
* Proses mudah
* Jaminan keamanan.

Fasilitas:

* ATM Syariah Mandiri
* Pencairan dana cepat
* Standar keamanan bank.

Ilustrasi perhitungan Gadai Emas di BSM

Biaya gadai di Bank Syariah Mandiri per 4 bulan adalah 5.500 bisa diperpanjang. Ada biaya tambahan sebesar 20.000 sebagai biaya administrasi.

Jadi bisa dihitung lagi nih biaya gadainya:

Kalau biaya administrasi flat hitungan gadai 25 gram jadi:

Biaya gadai:
5,500 : 4 = 1,375 x 25 gram x 12 bulan = 412,500

Biaya administrasi:
20,000 : 4 = 5,000 x 12 bulan = 60,000

Jadi total biaya menjadi: 412,500 + 60,000 = 472,500

Wow, cukup kompetitif juga!
SELAMAT MENCOBA

Selasa, 27 April 2010

Belajar Investasi Emas

Anda belum tahu cara investasi di emas, dalam artikel ini akan dibahas mengenai investasi dalam emas. Mari kita mulai… Investasi di Emas bisa dalam beberapa jenis atau media emas seperti emas batangan, koin emas, tabungan emas, sertifikat emas, reksadana dengan underlying perusahaan pertambangan emas, maupun sampai dengan membeli kontrak berjangka komoditi emas.

Dan memang, banyak orang saat ini merasa bila tidak pegang emas secara fisik maka belum mantap, dan dalam artikel ini akan coba diulas mengenai investasi dalam emas batangan, koin emas, dll dan memiliki bentuk fisiknya.

Kelebihan Investasi Emas

Nilai emas cenderung stabil dari tahun ke tahun dan dianggap tidak terpengaruh oleh inflasi / zero inflation effect, dan sangat jarang harga emas turun, dan emas juga bisa digunakan untuk koleksi dan sebagai perhiasan.

Investasi dalam Emas bagus juga sebagai cara untk mendiversifikasi harta. Anda bisa saja berinvestasi di saham, reksadana, properti, obligasi ORI atau yang lainnya dan investasi di emas bisa menjadi alternatif yang bagus, terlebih dalam kondisi tidak stabil, emas bisa sebagai alat untuk lindung nilai. Harga emas cenderung stabil juga dikarenakan komoditi emas di dunia tidak bisa bertambah.

Salah satu keuntungan lainnya adalah harga emas juga dipatok dalam US dollar, jadi bila terjadi peningkatan nilai US dollar, Anda bisa memperoleh dua keuntungan langsung yaitu dari kenaikan dollar dan juga kenaikan dari harga emas itu sendiri. Tapi kondisinya pun bisa sama, bila harga emas sedang turun. Tapi untuk jangka panjang harga emas cenderung stabil dan naik.

Bila dibandingkan dengan berinvestasi langsung di mata uang USD, emas lebih menguntungkan. Di Indonesia, money changer relatif rewel. Mereka menghargai murah mata uang keluaran lama atau mata uang yang terlipat. Belum lagi ada risiko nomer seri palsu. Akibatnya, menyimpan mata uang USD harus selalu diperbarui. Berbeda dengan emas yang bisa dibeli dan didiamkan saja beberapa lama.

Kekurangan Investasi Emas

Kekurangan investasi dalam emas adalah pada faktor penyimpanan / storage dan perawatan / handling. Menyimpan emas dalam jumlah banyak relatif beresiko dan mahal. Selain itu, apabila penyimpanan kurang baik, walau dibungkus protective cover, memungkinkan terjadinya oksidasi dan perubahan warna. Khususnya emas dalam bentuk koin, kalau jatuh, penyok, atau cuil, sulit untuk di-treatment ulang dan bisa mengurangi harga. Dalam investasi emas, Anda cenderung harus lebih hati-hati dan memperhatikan dalam hal perawatan dan penyimpanan.

Salah satu kekurangan lain adalah return-nya relatif stabil dan kalah menggairahkan bila dibandingkan saham atau properti. Juga, sangat tidak disarankan untuk berinvestasi emas hanya dalam jangka pendek (1 tahun atau kurang). Jadi, berdasar kelebihan dan kekurangan tersebut, menurut saya emas cenderung lebih tepat untuk lindung nilai /hedging dari pada investasi.

Jumat, 09 April 2010

Kredit Logam Mulia Pegadaian

Logam Mulia atau emas mempunyai berbagai aspek yang menyentuh kebutuhan manusia disamping memiliki nilai estetis yang tinggi juga merupakan jenis investasi yang nilainya stabil, likuid, dan aman secara riil.

Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) adalah penjualan logam Mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat secara tunai, dan agunan dengan jangka waktu Fleksibel.

Akad Murabahah Logam Mulai untuk Investasi Abadi Abadi adalah persetujuan atau kesepakatan yang dibuat bersama antara Pegadaian dan Nasabah atas sejumlah pembelian Logam Mulia disertai keuntungan dan biaya-biaya yang disepakati.

Keuntungan berinvestasi melalui Logam Mulia :

1.Jembatan mewujudkan Niat Mulia Anda untuk :
- Menabung Logam Mulia untuk menunaikan Ibadah Haji
- Mempersiapkan Biaya Pendidikan Anak di masa mendatang
- Memiliki Tempat Tinggal dan Kendaraan.

2.Alternatif Investasi yang aman untuk menjaga Portofolio Asset Anda

3.Merupakan Asset yang sangat Likuid dalam memenuhi kebutuhan dana yang mendesak, memenuhi
kebutuhan modal kerja untuk pengembangan usaha, atau menyehatkan cashflow keuangan bisnis
Anda, dll

4.Tersedia pilihan logam mulia dengan berat
5gr, 10gr, 25gr, 50gr, 100gr, dan 1kg

Produk ini adalah hasil kerja sama antara Perum Pegadaian dengan PT Antam dimana para calon investor dapat berinvestasi emas dengan cara angsuran.

Jika anda ingin membeli emas batangan (logam mulia) 1 kilogram atau hanya 100gram maka anda cukup membayar 10 persen terlebih dahulu. ( Kredit Mulia satuan terkecil 5 gram )

Sisa angsuran dapat dicicil dan emasnya bisa dititipkan di Perum Pegadaian untuk sementara waktu. Pada saat anda sudah melunasi seluruh angsuran maka emas yang disimpan di Perum Pegadaiandapat anda bawa pulang.Yang menarik dari investasi emas dengan angsuran ini adalah kecuali cara angsurannya yang cukup ringan juga emas secara fisik tidak perlu anda simpan sendiri sehingga cukup aman.


(www.pegadaian.co.id)

Kamis, 08 April 2010

Mengetahui kadar kemurnian Emas

Berikut adalah Kadar kemurnian Emas menurut standar internasional:
- Emas 24 karat adalah emas murni (99.99%)
- Emas 22 karat memiliki komposisi 91.7% emas dan dicampur bahan lain 8.3%, biasanya bahan perak
- Emas 20 karat memiliki kompoisis 83.3% emas
- Emas 18 karat memiliki komposisi 75% emas
- Emas 16 karat memiliki komposisi 66.6% emas
- Emas 14 karat memiliki komposisi 58.5% emas
- Emas 9 karat memiliki komposisi 37.5% emas

Tapi karena kita tinggal di indonesia, standar kadar emas di toko emas di Indonesia agak berbeda. Emas 24 karat adalah 90% emas, Emas 23 karat adalah 70% emas, emas 22 karat adalah 40% emas dan yang lainnya.

(dari berbagai sumber )

Rabu, 07 April 2010

Kenapa Harus Emas


Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Inflasi bisa menggerogoti uang Anda. Kalau asumsi inflasi 15 persen/tahun, maka harga barang & jasa yang sekarang bernilai Rp 5 juta, akan menjadi Rp 10,06 juta atau dua kali lipat pada tahun ke-6, dan Rp 15,3 juta atau tiga kali lipat pada tahun ke-9, dan seterusnya.

Menurut keparahannya, ada tiga tipe inflasi:

1. Inflasi Moderat, yaitu apabila laju inflasi hanya berada di bawah dua digit per tahun (di bawah 10 persen)

2. Inflasi Ganas, yaitu apabila laju inflasi berada pada dua digit per tahun (10 persen - 99 persen)

3. Inflasi Hiper, yaitu apabila laju inflasi berada pada tiga digit per tahun (100 persen atau lebih)

Tulisan ini akan membahas tentang apa yang bisa Anda lakukan agar bisa menghadapi inflasi. Bila Anda bukan termasuk pengambil keputusan di pemerintahan, Anda mungkin tidak bisa ikut menurunkan tingkat inflasi. Yang bisa Anda lakukan sebagai individu, hanyalah bagaimana agar Anda bisa mengambil 'keuntungan' dari terjadinya inflasi tersebut. Bagaimana caranya? Saya menyarankan agar Anda melakukan investasi pada instrumen yang akan naik pesat apabila terjadi inflasi tinggi. Apa itu? Emas.

Ketika Cina diserbu Jepang pada masa Perang Dunia, rakyat Cina panik dan mereka berbondong-bondong menyerbu emas sehingga harga emas naik luar biasa. Di Indonesia, pada saat terjadi rush kebutuhan pokok di pasar swalayan pada 8 Januari 1998 (pagi hari sebelum pengumuman APBN oleh Presiden Suharto di hadapan DPR), harga emas juga langsung melonjak. Dalam selang satu dua hari saja, harga emas langsung naik kurang lebih sebanyak 1,5 kali. Dan harga tersebut, walaupun secara fluktuatif, cenderung naik terus waktu itu --sebelum akhirnya turun lagi ketika inflasi kembali berada di bawah dua digit.

Fakta membuktikan, bila terjadi inflasi tinggi, harga emas akan naik lebih tinggi daripada inflasi. Semakin tinggi inflasi, semakin tinggi kenaikan harga emas. Statistik menunjukkan bahwa bila inflasi mencapai 10 persen, maka emas akan naik 13 persen. Bila inflasi 20 persen, maka emas akan naik 30 persen. Tetapi bila inflasi 100 persen, maka emas Anda akan naik 200 persen. Inilah kenapa Anda sebaiknya mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam bentuk emas. Ini karena emas dipercaya sebagai investasi penangkal inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin baik kenaikan nilai emas yang Anda miliki. Tetapi, patut dicatat bahwa harga emas akan cenderung konstan bila laju inflasi rendah, bahkan cenderung sedikit menurun apabila laju inflasi di bawah dua digit. Jadi, emas hanya akan bagus bila terjadi inflasi moderat (dua digit), dan akan lebih bagus lagi bila terjadi inflasi hiper (tiga digit). Investasi emas

Emas tersedia dalam beberapa pilihan. Beberapa di antaranya yang paling dikenal adalah emas perhiasan dan emas batangan. Satu yang juga mulai populer di Indonesia adalah koin emas.

Bila Anda berinvestasi emas untuk jangka pendek, biasanya akan sulit mendapatkan keuntungan kalau bentuknya emas perhiasan. Ini karena kalau Anda datang ke toko dan membeli emas perhiasan, Anda harus membayar harga emas plus ongkos pembuatannya. Nah, ketika suatu saat Anda menjualnya kembali, maka toko tidak akan mau membayar ongkos pembuatan dari perhiasan emas tersebut. Ia hanya akan membayar harga emasnya saja. Malah, masih untung sebetulnya kalau toko mau menerima emas perhiasan Anda. Beberapa toko kadang-kadang menolak penjualan emas perhiasan dari masyarakat. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Salah satunya adalah karena mereka takut kalau-kalau emas perhiasan itu tidak laku lagi apabila dijual. Jadi, kalaupun mereka membelinya lagi, mereka harus melebur emas tersebut.

Karena itu, investasi dalam bentuk emas perhiasan lebih untung kalau disimpan untuk jangka panjang. Karena biasanya harga emas Anda sudah naik jauh dibanding ketika Anda membelinya.

Emas perhiasan tersedia dalam berbagai macam karat, di antaranya 18 - 24 karat. Untuk investasi, alangkah baiknya bila Anda memilih emas perhiasan senilai 24 karat. Ini karena kemungkinan emas perhiasan Anda bisa dijual kembali jauh lebih besar dibanding emas perhiasan yang 18 karat. Sekali lagi, investasi dalam bentuk emas perhiasan biasanya baru akan memberikan hasil yang menguntungkan dalam jangka panjang, bukan jangka pendek.

Investasi emas yang menurut saya cukup baik adalah investasi emas dalam bentuk batangan (emas logam mulia). Emas ini cukup baik bila dijadikan investasi, dan siapapun tak menyangkal bahwa emas batangan -berbeda dengan emas perhiasan- mudah untuk dijual kembali. Selain itu, emas batangan tidak meminta ongkos pembuatan seperti halnya emas perhiasan. Karena itu, bila Anda ingin melakukan investasi emas, maka tak ada salahnya Anda mempertimbangkan investasi dalam bentuk emas batangan.
( dikutip dari detik.com )